Distribusi Langsung
Perusahaan memiliki kebebasan untuk memilih sistim distribusi barang yang dihasilkannya. Pemilihan ini tentu saja berdasarkan berbagai pertimbangan, baik menyangkut karakteristik konsumen maupun karakteristik barang itu sendiri. Berdasarkan cara penyampaian barang (siapa yang berhadapan dengan konsumen akhir) maka sistim distribusi dapat dikelompokan menjadi sistim Distribusi Langsung dan Distribusi Tidak Langsung.
Yang dimaksud dengan distribusi Langsung adalah, suatu cara penyampaian barang ke tangan konsumen akhir yang membutuhkannya yang dilakukan sendiri (secara menyeluruh) oleh produsen barang tersebut, tanpa melalui pihak lain sebagai perantara. Produsen yang memakai cara distribusi seperti ini mungkin di latar belakangi oleh beberapa macam alasan seperti :
a) Didorong oleh sifat barang yang dihasilkan. Umpamanya barang yang bersifat mudah rusak dan tidak tahan lama, seperti makanan segar. Perusahaan roti bagaimanapun harus berusaha “menemui” konsumen akhir secepat mungkin sebelum roti yang dijualnya rusak, karena daya tahannya yang hanya satu dua hari saja. Perusahaan harus menyediakan alat dan perlengkapan yang memadai untuk membantu para petugas menyampaikan barang seperti mobil, sepeda, maupun gerobak roti yang sering kita lihat sehari-hari.
b) Didorong oleh keinginan untuk selalu “dekat” dengan konsumen akhir sehingga selalu mengetahui apa yang diinginkan mereka secara langsung, terperinci dan secepat mungkin. Perusahaan yang membuat barang-barang kerajinan, pakaian wanita dan sebagainya banyak yang menggunakan cara ini. Mereka dapat segera mengetahui apa kekurangan barang yang mereka hasilkan dibandingkan keinginan konsumen, langsung dari “mulut” konsumen itu sendiri. Perubahan harus diketahui secepat mungkin sehingga perusahaan yang menang adalah perusahaan yang dapat mengetahui perubahan selera lebih dahulu daripada perusahaan lain. Barang-barang kerajinan misalnya, adalah barang-barang yang sangat dipengaruhi oleh selera konsumen. Barang ini biasanya bukan kelompok barang kebutuhan pokok sehingga seseorang baru akan membelinya bila ia benar-benar tertaik akan “sesuatu” yang ditampilkan oleh barang tersebut.
c) Didorong oleh keinginan untuk “mempengaruhi” pasar. Menjual produk baru, mungkin tidak terlalu mudah bila dibandingkan dengan menjual produk yang sudah dikenal di pasar. Karena itu dibutuhkan suatu udaha ekstra untuk mempengaruhi calon konsumen, agar mereka memperoleh gambaran yang jelas dan kemudian meyakini segala kelebihan yang mampu ditunjukan oleh produk baru tersebut. Untuk tahap ini tidak jarang produsen masih harus terjun ke pasar menghubungi konsumen akhir, meskipun mungkin nantinya ia akan menyerahkannya kepada para middleman / perantara.
Distribusi Langsung adalah sistim saluran distribusi yang singkat, bahkan paling singkat karena boleh dikatakan tanpa melalui perantara sama sekali. Sebenarnya saluran distribusi dapat dipersingkat dengan cara “integrasi” apabila dikehendaki. Integrasi pada umumnya diartikan sebagai menguasai perusahaan lain. Dengan menguasai perusahaan tersebut maka perusahaan dapat dikatakan melakukan distribusi langsung, padahal ia bertindaj sebagai produsen, pedagang besar, dan retailer / pengecer. Dikenal dua macam integrasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam mempersingkat saluran distribusinya, yaitu Integrasi Horizontal dan Integrasi Vertikal.
Sumber : Pengantar Ekonomi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar