Welcome Henricus Blog, please enjoy and keep posting! ;D

Sabtu, 19 November 2011

PERUSAHAAN GABUNGAN “MERGER”



PERUSAHAAN GABUNGAN “MERGER”
Merger adalah proses difusi dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.
Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:
Merger horizontal, adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya sama), misalnya merger antara dua perusahaan roti, perusahaan sepatu.
Merger vertikal, adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan, misalnya dalam alur produksi yang berurutan. Contohnya: perusahaan pemintalan benang merger dengan perusahaan kain, perusahaan ban merger dengan perusahaan mobil.
Konglomerat  ialah merger antara berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagai produk yang berbeda-beda dan tidak ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan perusahaan elektronik atau perusahaan mobil merger dengan perusahaan makanan. Tujuan utama konglomerat ialah untuk mencapai pertumbuhan Badan Usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya ialah dengan saling bertukar saham antara kedua perusahaan yang disatukan.
Konsolidasi Flexi-Esia Bisa Bentuk Anak Perusahaan
            Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperkirakan konsolidasi divisi usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Telkom Flexi, dan Esia-dimungkinkan untuk membentuk semacam anak perusahaan. "Bentuk kerja sama masih belum final, bisa membentuk semacam anak perusahaan, tetapi bisa juga dalam bentuk kerja sama," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Jakarta, baru-baru ini. Menurut dia, dalam konsolidasi kedua pihak tersebut kemungkinan Flexi akan di bawah manajemen. Telkom dalam rencana aksi korporasi tersebut, kata dia, tidak akan mengeluarkan dana sepeser pun. "Justru Telkom yang akan mendapatkan dana sebagai kompensasi dari hasil pengalihan aset akibat penggabungan dua layanan CDMA itu,"
          Mustafa mengatakan, direksi dan komisaris Telkom sudah menyampaikan progres konsolidasi tersebut kepada dirinya. Meski demikian, ia belum merinci berapa besar porsi saham antara Esia dan Flexi dalam konsolidasi yang dimaksud itu. Telkom tidak harus mayoritas, tapi yang pasti kami serahkan kepada manajemen untuk menentukannya, Dia menambahkan, Esia merupakan pilihan terakhir bagi Telkom untuk disinergikan. Selain Esia, lanjut dia, Telkom juga sudah menjajaki lima operator untuk dikonsolidasikan dengan Flexi. "Sebut saja Mobile-8 (layanan Fren)
          Lebih jauh dia mengatakan, secara keseluruhan, paparan yang disampaikan manajemen Telkom cukup ( bagus, mulai aspek keuangan hingga aspek hukum. Keduanya (Esia dan Flexi) anak usaha dari perusahaan terbuka, sehingga ada aturan pasar modal yang harus diikuti. Sedangkan dari sisi teknis, diutarakan-nya, akan memperluas spektrum frekuensi yang dimiliki kedua perusahaan itu. Dengan penggabungan Esia-Flexi tersebut, maka mereka berpotensi mendapat tambahan lebar pita frekuensi dari saat ini masing-masing 5 MHz. Dengan begitu, mereka juga bisa memperluas jenis layanan baru,
          Sebelumnya, Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan, pihaknya masih terus memproses rencana merger Flexi-Esia. Menurut manajemen Telkom, rencana konsolidasi ini tidak membutuhkan biaya apa pun.
"Ini patut dicatat, kita tidak melakukan akuisisi, tetapi konsolidasi. Dan, kita tidak keluar dana sepeser pun untuk rencana ini. Selain itu juga jenis mergemya bisa bermacam-macam,"
          Rinaldi mengatakan, Telkom masih melakukan berbagai perhitungan terkait rencana konsolidasi tersebut Saat ini, lanjut dia, Telkom masih terus memproses segala macam masukan untuk kajian yang masih berjalan hingga saat ini. Prinsipnya, lanjut dia, jika secara komersial layak, maka pihaknya akan terus menjalankan rencana tersebut, dan saat ini masih menunggu hasil kajiannya.
          Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam konsolidasi ini, yang pertama adalah prospek perusahaan yang dijajaki perseroan untuk diajak berkonsolidasi dan yang kedua adalah laba serta kemampuan finansial perusahaan tersebut. Sebelumnya diketahui, pembahasan rencana konsolidasi Telkom Flexi dengan Esia diduga ditunda hingga terbentuknya manajemen baru Telkom.

Bentuk merger yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Telkom Flexi, dan Esia adalah merger vertical. Bisa di katakan seperti itu karena keduanya memiliki unsur kesaaman produksi dalam pelayanan jaringan provider, selain itu akan memperluas spektrum frekuensi dengan penggabungan Esia-Flexi tersebut. Maka kedua pihak tersebut berpotensi mendapat tambahan lebar pita frekuensi dari saat ini masing-masing sebesar 5 MHz. Dengan begitu menambahkan keuntungan bagi mereka karena tanpa mengeluarkan biaya yang juga bisa memperluas jenis layanan baru dan persaingan provider semakin berkembang dan tidak mau kalah
                                                                                        

Sumber : kompas dan analisis pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar